Prof. Zainal Beri Pencerahan Penting Mengenai Tantangan Pendidikan Tinggi di Abad ke-21

Published by [email protected] on

Prof Zainal menjadi pembicara dalam Kuliah Tamu di Universitas Tadulako
Foto: Kabar Inspirasi.com

PALU (FUAD UINDK) – Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUAD) UIN Datokarama Palu kembali menunjukkan kontribusi strategisnya dalam percaturan akademik regional melalui kiprah salah satu dosen terbaiknya, Prof. Zainal Abidin, Guru Besar Filsafat Islam pada Program Studi Akidah dan Filsafat Islam (AFI). Ia tampil sebagai narasumber utama pada Kuliah Tamu yang digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad), Kamis, 20 November 2025.

Dalam kesempatan tersebut, sosok akademisi yang juga menjabat sebagai Rais Syuriyah PBNU, Ketua FKUB Sulawesi Tengah, dan Ketua MUI Kota Palu ini memaparkan dinamika besar dunia pendidikan tinggi di tengah derasnya arus perubahan global. Prof. Zainal membuka sesi dengan menegaskan bahwa seluruh sektor kini hidup dalam pusaran Era VUCA—volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity—yang menuntut adaptasi cepat dari dunia kampus.

“Dunia berubah begitu cepat, teknologi bergerak agresif, dan kebutuhan kompetensi manusia ikut berubah setiap saat,” tegasnya.

Menurutnya, perguruan tinggi tidak lagi cukup menghasilkan lulusan “pintar” secara tradisional. Kampus kini harus memastikan mahasiswanya menjadi pribadi yang kreatif, adaptif, kolaboratif, komunikatif, serta memiliki karakter kuat untuk menjawab tuntutan zaman.

Ia menyoroti empat kompetensi inti 21st Century Skills atau 4C—Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication—yang wajib dikuasai oleh lulusan perguruan tinggi. Di samping itu, tiga literasi penting juga harus diperkuat: literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya.

“Ini semua harus ditopang karakter seperti integritas, kerja keras, tanggung jawab, dan growth mindset,” ujar Prof. Zainal.

Dalam paparannya, Prof. Zainal menekankan peran strategis dosen muda sebagai motor perubahan kampus. Ia menyarankan penguatan kapasitas melalui mentoring, coaching, workshop pembelajaran abad ke-21, hingga pengembangan riset berdampak dan pemanfaatan teknologi digital seperti kecerdasan buatan.

“Dosen muda harus tampil sebagai figur inspiratif dengan integritas akademik tinggi,” katanya.

Sementara bagi mahasiswa, ia mendorong penerapan pembelajaran berbasis proyek dan riset untuk membentuk pribadi yang mandiri (self-directed learner), kolaboratif, dan inovatif. Mahasiswa juga perlu memperkuat soft skills dan literasi digital yang beretika agar mampu menciptakan solusi nyata bagi masyarakat.

Kehadiran Prof. Zainal sebagai narasumber lintas kampus ini menegaskan posisi FUAD UIN Datokarama Palu sebagai fakultas yang aktif mendorong diskursus akademik di Sulawesi Tengah. Sebagai dosen tetap Prodi Akidah dan Filsafat Islam, kiprahnya mencerminkan kapasitas keilmuan FUAD yang tidak hanya kuat dalam teori, tetapi juga berperan dalam penyusunan arah pendidikan tinggi di era digital.

“Perguruan tinggi bertanggung jawab menyiapkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan membawa perubahan,” tutupnya.

Melalui kontribusi ini, FUAD UIN Datokarama Palu terus mengokohkan perannya sebagai pusat pemikiran Islam dan penguatan intelektual yang relevan dengan kebutuhan zaman.

(HUMAS FUAD)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *