Sejarah Singkat

Sejarah awal FUAD IAIN Palu merupakan dua fakultas cabang dari IAIN Ujung Pandang, yaitu Fakultas Ushuluddin yang didirikan pada tanggal 8 mei 1969 atau 21 Safar 1389 H. Status fakultas tersebut ditingkatkan dari kategori “filial” menjadi “Cabang” dari IAIN Alauddin, Ujung Pandang, yang diresmikan oleh Sekjen Departemen Agama RI, A. Hafiluddin Djojoadikusumo, MA; atas nama Menteri Agama RI (ketika itu, dijabat oleh KH. M. Dahlan).

Selanjutnya kedua fakultas tersebut mengalami kemajuan dan perkembangan luar biasa seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang masuk dari berbagai daerah, dengan tujuan mendapatkan ilmu-ilmu agama Islam. meskipun mereka rata-rata mengambil Jurusan Tarbiyah, yang diarahkan menjadi guru dari berbagai madrasah di Sulawesi Tengah. Dekan Fakultas Tarbiyah ketika itu dipercayakan kepada KH. Abd. Muthallib Thahir. Sementara Dekan Fakultas Ushuluddin dipercayakan kepada KH. Saggaf Aljufri, MA.

Pada tahun 1984, status kedua fakultas tersebut meningkat lagi menjadi Fakultas Madya berdasarkan PP Nomor 33 tahun 1985. Dengan status baru ini, kedua fakultas tersebut diberikan wewenang untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi sampai ke tingkat strata 1 (S1). Sehingga semua alumni yang bergelar BA, atau sarjana muda rata-rata mereka masuk kembali melanjutkan kuliah di kedua fakultas tersebut, untuk mengambil sarajana Strata 1 (S1). Meskipun Fakultas Ushuluddin saat itu mengalami pasang surut dalam penerimaan mahasiswa, pada tahun 1988, KH. S. Saggaf Aljufri, MA mengundurkan diri sebagai Dekan, kemudian dilanjutkan oleh Drs. H. Moh. Arsyad Ba’asyien yang pada saat itu ia menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin. berdasarkan Keputusan Presiden (KEPRES) No. 9 tahun 1987.

Pada tahun 1993, berdasarkan KEPMENAG No. 389 tahun 1993 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Alauddin dan KEPMENAG No. 403 Tahun 1993 tentang Statuta IAIN Alauddin, dan status Fakultas Ushuluddin di Palu kembali diakui sebagai Fakultas Cabang dari IAIN Alauddin. Dengan demikian, Fakultas Ushuluddin kembali mendapatkan kepercayaan untuk melakukan penerimaan mahsiswa baru secara resmi berdasarkan Surat Keputusan No. 11 tahun 1997 di bawah kepemimpinan Drs. H.M. Noor Sulaiman PL.

Tahun 1997 seluruh cabang IAIN Alauddin Makassar terlahir menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan Ketua STAIN Pada saat itu Drs. H.M. Noor Sulaiman PL, dan Fakultas berubah menjadi Jurusan termasuk Fakultas Ushuluddin dengan tiga Program Studi (Prodi). Aqidah Filsafat (AF), Tafsir Hadis (TH), dan Perbandingan Agama (PA). Selama menjadi STAIN Datokarama Palu, Jurusan Ushuluddin beberapa kali terjadi pergantian Ketua Jurusan mulai dari Drs. Saude, M.Pd, Drs. HM. Bakri Marzuki, M.Pd.I, Drs. H.
Abdullah Nur, M.Th.I, Drs. Iskandar, M.Sos.I, dan terakhir, Dr. H. Saude, M.Pd.

Pada tahun1998 Jurusan lahirlah Jurusan Dakwah dengan satu program studi, yakni Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dengan Ketua Jurusan Drs. H. Mansur Muhtar. Melihat perkembangannya, Jurusan Dakwah kembali mengusulkan program studi (prodi) baru. Kedua prodi tersebut adalah Bimbingan Konseling Islam (BKI) masih berada di lingkungan STAIN Datokarama Palu, dengan Ketua Jurusan Bahtar, S.Ag, M.Pd.I. Perkembangan selanjutnya, tahun 2013, Jurusan Dakwah melahirkan kembali prodi baru yakni Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Prodi ini merupakan pengembangan terbaru dari lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Datokarama Palu.

Setelah melakukan transformasi kelembagaan, STAIN Datokarama Palu menjadi IAIN Palu sejak tahun 2013, berdasarkan peraturan Presiden RI. No. 51 Tahun 2013. Kemudian bertransformasi kembali menjadi UIN Datokarama Palu berdasarkan Nomor 61 Tahun 2021. Saat ini, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah disingkat dengan FUAD mengelola delapan Jurusan. Dengan rumpun keilmuan Ushuluddin terdiri atas: Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Ilmu Alqur’an dan Tafsir (IAT), dan prodi yang terbaru adalah Pemikiran Politik Islam (PPI). Adapun rumpun keilmuan Dakwah terdiri atas prodi-prodi sebagai berikut: Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan Konseling Islam (BKI), dan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Sementara itu, rumpun keilmuan Adab terdiri atas dua program studi, yaitu: Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII).